Jurusan Analis Kesehatan Menggandeng Desa Ambarketawang sebagai Desa Binaan



19 Oct 2019




Indonesia sedang menghadapi transisi demografi dan epidemiologi. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2010-2035, yaitu kondisi saat jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah dua kali lipat dibanding penduduk usia non produktif. Transisi epidemiologi mengakibatkan pergeseran beban penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM). Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan RI (2019), “Hasil riset Analisis Beban Penyakit Nasional dan Sub Nasional Indonesia Tahun 2017 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) bekerjasama dengan Institute For Health Metrics and Evaluation (IHME) mencatat telah terjadi transisi epidemiologi PM ke PTM dari tahun 1990 menuju tahun 2017. Pada tahun 1990 penyakit terbesar adalah penyakit menular/kia/gizi sebesar 51.30%, diikuti penyakit tidak menular (39.8%) dan cedera (8.9%). Namun di tahun 2017 penyakit terbesar adalah penyakit tidak menular sebesar 69.9% diikuti penyakit menular/kia/gizi (23.6%) dan cedera (6.5%)”. 

Hal tersebut menjadi topik yang diperhatikan oleh dosen-dosen di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk melakukan pengabdian masyarakat sebagai salah satu tri dharma perguruan tinggi. Tindakan preventif di masyarakat perlu dilakukan dengan cara pemeriksaan, pemetaan faktor risiko, dan edukasi tentang kesehatan khususnya penyakit tidak menular. Oleh sebab itu, Jurusan Analis Kesehatan bekerjasama dengan pemerintah Desa Ambarketawang (Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman) sebagai desa binaan agar terwujud desa yang sehat mandiri. Memorandum of Understanding (MoU) telah disepakati pada bulan September 2019 lalu yang berlanjut dengan agenda sosialisasi program kepada kepala dusun dan kader kesehatan di wilayah Desa Ambarketawang. Sosialisasi telah dilaksanakan pada Senin, 21 Oktober 2019 di balai desa Ambarketawang dengan lancar. Kegiatan selanjutnya diampu oleh tim-tim dosen bersama kader kesehatan sesuai dusun yang telah ditetapkan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, semoga Desa Ambarketawang menjadi Desa yang sehat mandiri”, pungkas Kepala Desa Ambarketawang